Tujuan intruksional umum:
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan yang diwujudkan oleh gejolak masyarakat perkotaan, memahami dan menghayati kenyataan sosial yang di wujudkan oleh keberadaan masyarakat pedesaan, mengkaji hubungan antara masyarakat perkotaan
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan yang diwujudkan oleh gejolak masyarakat perkotaan, memahami dan menghayati kenyataan sosial yang di wujudkan oleh keberadaan masyarakat pedesaan, mengkaji hubungan antara masyarakat perkotaan
1.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
masyarakat
2.
Mahasiswa dapat menyebutkan syarat - syarat
menjadi masyarakat
3.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
masyarakat
4.
Mahasiswa dapat menyebutkan 2 tipe
masyarakat
5.
Mahasiswa dapat menyebutkan ciri - ciri
masyarakat kota
6.
Mahasiswa dapat menyebutkan perbedaan antara
desa dan kota
7.
Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan desa
dan kota
8.
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang aspek
positif dan aspek negative
9.
Mahasiswa dapat menyebutkan 5 unsur
lingkungan perkotaan
10.
Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi eksternal
kota
11.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian desa
12.
Mahasiswa dapat menjelaskan ciri - ciri desa
13.
Mahasiswa dapat menyebutkan ciri - ciri
masyarakat pedesaan
14.
Mahasiswa dapat menjelaskan sifat dan
hakikat masyarakat pedesaan
15.
Mahasiswa dapat menyebutkan macam -
macam gejala masyarakat pedesaan
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat
dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
Pengertian Menurut Para
ahli sebagi berikut :
1.
R.Linton :
Masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama,
sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya
dalam kesatuan sosial
2.
MJ.Herkovits :
Masyarakat
adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup
tertentu.
3.
J.L.Gilian :
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap
dan perasaan persatuan yang sama.
4.
S.R.Steinmetz :
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi
pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan
yang erat dan teratur.
5.
Hasan Sadily :
Masyarakat
adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia.
Syarat - Syarat Menjadi Masyarakat
Masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat berikut :
1.
Harus ada pengumpulan manusia, dan harus
banyak, bukan pengumpulan binatang
2.
Telah bertempat tinggal dalam waktu yang
lama disuatu daerah tertentu
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang
mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat
pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang
biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi
tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan
masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial
religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian
karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai
dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu
perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa
seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat,
karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling
menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan
kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat
desa antara lain :
1.
Didalam masyarakat pedesaan di antara
warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan
dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan
dasar kekeluargaan
3.
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan
hidup dari pertanian
4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam
hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam
masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang
perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab
bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial.
Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
·
Konflik
·
Kontraversi
·
Kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering
disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus
dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini
adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga
sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik ,
perbedaan agama dan sebagainya .
3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya
dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang
terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
4. Pembagian kerja di antra warga-warga kota
juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
5. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan
pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
6. Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi
berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
7.
Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat
penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
8. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan
nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari
luar
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam,
Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi
daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh
kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang
kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2.
Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada
umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit
juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak
lepas dari kegiatan usaha.
3.
Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan
biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
4.
Kepadatan Penduduk, Penduduk desa
kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk
kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi
dari kota itu sendiri.
5. Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas
atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat,
dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat
perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang
dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari
penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi
Sosial.
7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam
masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg
tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua
tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada
beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan
kota:
1. Pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih
banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
2.
Pada masyarakat desa kesenjangan antara
kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
3.
Masyarakat perdesaan cenderung pada kelas
tengah.
4.
Ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas
berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen,
terkonsentrasi nya kelembagaan-kelembagaan.
1.
Banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
2.
Waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk
bepergian per satuan
3.
Bepergian setiap hari di dalam atau di luar
4. Waktu luang di kota lbih sedikit
dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
5.
Masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
6.
Dalam kontak sosial berbeda secara
kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial
Di
kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut
masalah pelanggaran
Pola Kepemimpinan
Menentukan
kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas
pribadi
dari individu dibandingkan
dengan kota
Standar Kehidupan
Di
kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa
tidak demikian
Kesetiakawanan
Sosial
Kesetiakawanan
sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh
masingmasing faktor yang berbeda
Nilai dan Sistem
Nilai
Nilai
dan system nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam
kebiasaan, cara dan norma yang berlaku
Hubungan desa dan kota
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling
membutuhkan Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan
bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis - jenis
pekerjaan tertentu di kota. sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga
diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani
bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan
kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan
dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang
memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota
sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut. Secara
umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5
unsur yang meliputi :
1.
Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap
alam sekelilingnya.
2.
Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
3.
Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan
dan telekomunikasi.
4.
Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi,
kebudayaan, dan kesenian.
5.
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan,
perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas
aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a.
Aparatur kota harus dapat menangani berbagai
masalah yang timbul di kota.Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi
kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b.
Kelancaran
dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan
cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c.
Masalah keamanan kota harus dapat ditangani
dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan
masalah baru ;
d.
Dalam rangka pemekaran kota , harus
ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para
pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah
kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka
kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam
kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan
kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai
berikut :
1.
Menekan angka kelahiran
2.
Mengalihkan pusat pembangunan pabrik
(industri) ke pinggiran kota
3.
Membendung urbanisasi
4.
Mendirikan kota satelit dimana pembukaan
usaha relatif rendah
5.
Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota
kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6.
Transmigrasi bagi warga yang miskin dan
tidak mempunyai pekerjaa
Sumber :
Menurut Pendapat saya: Setiap manusia harus dapat hidup bermasyarakat, baik itu di lingkungan rumah, lingkungan tempat tinggal aau pun lingkungan sekolah tanpa ada perbedaan status, agama, dan suku. Satu sama lain harus dapat berperan aktif dan berpartisipasi dalam setiap kagiatan yang ada di masyarakat, agar terjalin suatu kesatuan dan hubungan kekeluargaan.
Categories: