Irvan Delarocha




Manusia Dan Kegelisahaan

Cerita ini pengalaman saya pada waktu SMA kelas 3 Menunggu Pengumuman Kelulusan Ujian Nasional (UN), saya dapat menghubungkanya dengan manusia dan kegelisahan. Karena saat saya kelas 3 SMA, di haruskan berhadapan dengan Ujian Nasional (UN), kegelihaan itu muncul karena akan ketakutan dengan tidak lulus Ujian Nasional (UN). Hari demi hari pun berlalu tidak terasa sudah mau mendekati Ujian Nasional (UN) kegelisahan pun makin menjadi-jadi perasaan gelisah dan cemas dalam menjawab soal-soal Ujian Nasional (UN). Saya pun harus optimis dan berdoa kepada Allah SWT untuk dberi kemudahan dalam mengerjakan soal dan mendapat hasil yang aku inginkan. Meski optimis untuk berhasil, tetap saja perasaan gelisah itu terus menghantui takut mengecawakan guru-guru, takut mengecawakan orang tua, takut mengecawakan teman-teman dan diri saya sendrii jika hasilnya itu sangat mengecewakan.

Setalh Ujian Nasional (UN) selesai tetap saja kegelisahan itu menghatui pikiran saya, apa saya lulus atau tidak. Berita-berita diluar tentang Ujian Nasional (UN) terus membuat hati saya gelisah, gelisah akan surat tanda kelulusan. Tanda kelulusan yang membuat hati selalu tidak tenang, sambil saya menunggu kelulusan yang begitu lama, saya terus berdoa. Dan akhirnya waktu tanda kelulusan itu tiba, membuat jantung saya ingin berhenti berdetak. Di tambah tampang guru-guru yang tegang, membuat jantung tambah tidak berdaya. ketika teman-teman saya menerima surat kelulusan itu , saya mkin deg"n dan pas surut untuk saya dtangan ..sya membuka pelan-pelan dan perlahan-lahan, dan ternyata surat itu menunjukkan : Bahwa saya LULUS. Begtu membaca surat saya lulus, kegelisahan itu hilang begitu saja dan hati yang tegang menjadi gembira sangat gembira. Tanda kelulusan itu membuat semua orang yang mengikuti Ujian Nasional (UN) gelisah, tapi setelah mendapatkan hasil yg dinginkn semua berubah menjadi kebahgian. tapi bagi yang tidak lulus, membuat mereka hancur sangat hancur dan sangat frustasi.



Read More …


Manusia Dan Penderitaan

Setalah saya baca artikel dari internet di http://tugino230171.wordpress.com  tentang Masa Penjajahan Jepang di Indonesia saya dapat menghubungkanya dengan manusia dan penderitaan. Selama masa penjajahan Jepang rakyat Indonesia sangat mendrita dan penderitaannya meliputi sebagai berikut.

1. Jepang merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk persediaan makanan pasukan Jepang. Akibatnya, rakyat tidak punya cukup makanan dan kelaparan. Dan menyebabkan rakyat Indonesia mengalami kurang gizi dan bakan banyak yang terserang penyakit seperti tipes, kolera, beri-beri dan malaria.
2.    Pemerintah Jepang sangat ketat dalam melakukan pengawasan terhadap pemberitaan oleh  Media.
3.  Jepang juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya bagi keperluan Jepang dikenal dengan “Kerja Romusha”. Selain romusha, Jepang Juga membuat barisan yang dibentuk untuk kepentingan Jepang, seperti:
a.    Seinendan (barisan pemuda),
b.    Keibodan (Barisan Pembantu Polisi),
c.     Fujinkai (Barisan Wanita),
d.    Suishintai (Barisan Pelopor),
e.    Jibakutai (Barisan Berani Mati),
f.      Gakutotai (Barisan Pelajar),
g.    Peta (Pembela Tanah Air).
4.   Banyak wanita Indonesia yang terpaksa melayani nafsu bejat pasukan Jepang dikarenakan mereka tertipu dengan bujukan dan janji akan memberikan lapangan kerja dengan gaji yang lumayan.

Penderitaan yang dialami rakyat Indonesia selama pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan rasa benci dan melakukan pemberontakan di berbagai wilayah Indonesia sebagai berikut.  

1.    Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng tahun 1942
Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan rakyat Aceh juga terjadi di Mereudu pada tahun 1944.
2.    Perlawanan di Kaplongan, Jawa Barat
Jepang memaksa petani di Kaplongan untuk menyerahkan sebagian hasil buminya. Petani marah. Terjadilah perlawanan terhadap pasukan Jepang.
3.    Perlawanan di Lohbener, Jawa Barat
Petani di Lohbener menolak memberikan hasil panen padi kepada Jepang. Terjadilah peperangan terhadap pasukan Jepang.
4.    Perlawanan di Pontianak, Kalimantan Barat
Penduduk dipaksa untuk membuat pelabuhan dan lapangan terbang. Para pemimpin sepakat untuk menyerang Jepang. Perlawanan terjadi pada tanggal 16 Oktober 1943. Mereka ditangkap dan dibunuh.
5.    Perlawanan Peta di Gumilir, Cilacap
Perlawanan Peta Gumilir, Cilacap terjadi pada bulan Juni 1945. Perlawanan ini dipimpin oleh Kusaeri, komandan regu Peta di Cilacap. Kusaeri menyerah tetapi tidak dijatuhi hukuman. Sudirman berhasil menolong dan membebaskannya.
6.    Perlawanan di Singaparna, Jawa Barat
Perlawanan Singaparna dipimpin oleh Kiai Haji Zainal Mustafa. Beliau menolak seikeirei (membungkukkan badan kepada Kai-sar Jepang Tenno Heika) dan menentang romusha. Beliau memandang hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.
7.    Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur
Tentara Peta di Blitar memberontak di bawah pimpinan Shodanco F.X. Supriyadi. Namun Jepang dapat mematahkan perlawanan ini. Supriyadi dan teman-temanya ditangkap oleh tentara Jepang.

Read More …



 Manusia Dan Harapan

Setelah saya membaca novel ini yang berjudul End Less Love saya dapat menghubungkannya dengan  manusia dan harapan. Aku berharap, kali ini dapat menyelamatkan mereka dengan kebabagiaan yang nyata. Tetapi sayangnya, ini hanyalah harapan. Karena aku percaya cerita tragis laksana sinar matahari pukul empat sore, energi indah yang dapat disebarkannya, dan sebuah kekuatan yang muncul dari cinta yang tragis ini, sma sekali tak dapat menolong mereka menghindari jalan itu. Karena menyimpan harapan, orang-orang yang hidup di pandang kehidupan manusia yang berat akan memiliki sebuah wewangian yang semburat, untuk kembali melewati kenangan yang hidup kembali.

Di tengah pekerjaanku, ada kelanya masih terkadang perasaan bangat para pembaca terhadap “ Cinta Tanpa Akhir”. Aku percaya, ada benda-benda yang tidak terlibat di dunia ini, tetapi dia benar-benar ada. Dan, di antara benda-benda ini, yang paling aku percayai dalah cinta.Untuk semua orang yang percaya akan cinta. Bagu setiap orang yang setiap kali memalingkan tubuhnya, dapatlah menemukan : inilah orang yang dicintai. Untuk semua orang yang sedang berjuang demi cinta, de dalam lubuk hati orang-orang yang besok baru akan mulai jatuh cinta. “Cinta Tanpa Akhir” yang digubah menjadi sebuah buku ini selangkah demi selangkah berjlamn masuk, menghasilkan bunga-bunga yang cermelang, kemudian menyampainkan sekuntum bunga dari anatarnya diatas surat cintamu Itulah harapanku di sini.

Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia
Pengarang : Oh Soo Yeon
Read More …




Manusia Dan Keindahan

Setelah saya membaca novel tentang Travelers’ Tale saya dapat menghubungkannya dengan manusia dan keindahan. Kita dibawa berkeliling seakan berada di atas Magic Carpet, berkunjung ke tempat-tempat  yang eksotik termasuk Vietnam, Capetown, Barcelona, Abidjan, Budapest, Miami, Georgia, Vienna, sampai kita ketuker-tuker antara kota, negara, state dan entah apa lagi. Jadi ingat Presiden Bush bilang : “I Love Europe My Favorute Country Is Amsterdam”. Casablanca bukan nama jalan di jakarta tapi kota di Maroko (bener nggak yah?). Tidak salah kalau di beri Judul “Travelers’ Tales”.

Keempat oarang bersahabat dari kecil, di masa SMA mereka mulai saling jatuh cinta tanpa pernah terpisahkan. Retno dua kali menolak Francis padahal sebenarnya Farah memendam cinta pada pria itu. Menambah masalah Jadi pelik, Jusuf juga sebernarnya menyayangi Farah. Mereka tumbuh besar dan bekerja di negar berdeda. Masalah di mulai ketika Francis mengirmkan undangan kepada ketiga sahabatnya bahwa dia akan menikah dengan gadis Spanyol di Barcelona. Dari penjuru yang berbeda dan dengan budget terbatas, keempatnya pergi menuju Barcelona. Merka membawa misinya masing-masing mencari jawaban untuk pertanyaan yang tak pernah tersmapaikan selama ini.

Melalui kisah novel ini kita diajak keliling dunia, walaupun hanya sebatas tulisan-tulisan tentang berbagai keindahan berbagai pelosok dunia dan keunikan-keunikan negara lain, bahwa dengan kemampuan dan kerja keras kita dapat membawa terbang untuk melihat keindahan segala alam semesta ini.

Penerbit : Gagas Media

Pengarang : Adhitya Mulya, Alaya Setya, Irnan Hidajat, Ninit Yunita
Read More …



Manusia Dan Pandangan Hidup

Setelah saya membaca notel tentang Kesaksian Seorang Pilot saya dapat menghubungkannya dengan manusia dan pandangan hidup. Karena novel ini mencerikan tentang perjalanan udara dengan menggunakan ‘besi terbang’ sangatlah menyenangkan bagi kebanyakan orang, namun sebagai yang lain justru sebaliknya, yaitu penuh dengan rasa takud dan khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun apapun perasaan kita, hanya sikap berserah diri kepada Allah Ta’ala sajalah yang mampu menenangkan jiwa pada saat bergian menggunakan pesawat terbang.

Fenomena alam yang sering kita saksikan dari udara membuat kita terkagum-kagum akan keagungan dan kekuasaan Allah Ta’ala, larutan yang membentang luas seolah-olah tanpa batas, gunung-gunung ‘pencakar langit’ yang berdiri dengan kokoh dan daratan yang terhampar luas. Begitupun fenomena langit seperti bulan yang memantulkan sinar di kegelapan malam, langit bintang-gemintang, matahari terbit dan tenggelam setiap hari tanpa bosan, serta banyak lagi yang kita saksikan setiap saat membuat kita kerdil di hadapan keagungan Sang Pencipta, bahwa kita bukanlah apa-apa. Semua itu diciptakan agar kita mengingat akan keberadaan-Nya.

Beberapa fenomena alam yang membuat nyali kita ciut di saat kita berada di pesawat di antara guncangan-guncangan yang begitu kuat saat pesawat memasuki gumpalan awan-awan tebal yang disertai sambaran petir yang menyilaukan mata. Juga saat pesawat menabrak butiran-butiran es yang memekakkan telinga serta pada waktu pendaratan, landasan yang diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan lain-lain.

Namun, walau kita terbang tinggi meninggalkan permukaan bumi yang seolah-olah jauh dari bencana, seperti banjir, gempa bumi dan sebagiannya, namun hukuman Allah Ta’ala tentang kematian tetap berlaku baik dilangit ataupun di bumi, tiada seorang pun dapat mengetahuinya bahkan mencegahnya kecuali Allah Ta’ala.
Bahwa manusia dengan teknologinya yang canggih tidak berarti apa-apa dihadapan Sang Pencipta, bahwa hanya dengan memiliki pengharapan dan keikhlasan yang mampu membuat hidup kita lebih bermakna.

Penerbit : Darus Sunnah Press

Pengarang : Kapten Anas Al-Qauz
Read More …



Manusia Dan Tanggung Jawab

Setelah saya melihat video di http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/ tetang gandrung yang merupakan tarian dari Banyuwangi, saya dapat menghubungkannya dengan manusia dan tanggung jawab. Karena pada zaman sekarang tarian gandrum hampir hilang di telan zaman yang moderen ini. Sekarang genersai muda kurang menyukai budaya – budaya asli bangsa Indonesia sendiri. Padahal bangsa Indonesia memiliki banyak warisan budaya contohnya seperti gandrung ini.

Tarian Gandrung ini berkisah tentang terpesonanya masyarakan Blambangan kepada Dewi padi, Dewi Sri yang membawa kesejahteraan bagi rakyat.Tarian gandrung ini di bawakan sebagai ucapan syukur masyarakan pasca panen dan dibawakan dengan iringan instrumen tradisional khas Jawa dan Bali. Tarian ini di bawakan oleh sepasang penari, yaitu penari perempuan sebagai penari utama atau penari gandrung, dan laki-laki yang biasa langsung mendatangi para tamu yang menari satu persatu dengan gerakan – gerakan yang menggonda. Setelah selesai si penari akan mendatangi rombongan penonton, dan meminta salah satu penonton untuk memilihkan lagu apa yang akan dibawakan. Terkadangan pertunjukan menghadapi kekacauan yang disebabkan oleh para penontonya yang menunggu girilan atau yang mabok sehingga perkalian tak terelakkan lagi. 

Dapat disimpulkan bahwa dari cerita tersebut tanggung jawab pada dirinya sendiri ialah menjaga kehormatanya sebagai wanita dan penari gandrum itu sendiri karna penari gandrum sangat dipandang rendah oleh masyarakat.Tamu rela  menari Gandrung dan hingga mengorbankan kehidupan rumah tangganya sendiri.Dalam lingkungannya ia harus menjaga kerukunan dan kenyamanan yang terjadi pada saat ia menari.
Read More …



Manusia Dan Keadilan

Setelah saya membaca novel yang berjudul In The Name Of Honor saya dapat menghubungkannya dengan manusia dan keadilan. Karena novel ini menceritakan tentang perempuan yang bernama Mukhat Mai seorang petani miskin Pakistan berusia tiga puluh tahun. Dia tinggal di Meerwala, sebuah desa kecil di bagian selatan Punjab yang berdekatan dengan perbatasan India. Ketika para wartawan memberitakan bahwa dia telah dijatuhi hukuman oleh dewan adat di desanya dengan cara diperkosa secara massal, kisah mengerikan tersebut kemudian menjadi berita utama di seluruh dunia. Meskipun Mukhtar Mai buta huruf dan tampak lemah, tapi dia adalah seorang perempuan pemberani. Dia menjadi perempuan pertama di negranya yang berhasil merebut kembali  kehormatannya dengan cara menyerang balik tradisi barbar yang hampir saja membinasakannya.

Hari berganti hari, dari terbit matahari hingga larut malam, Marie Therese Cuny dengan sabar mendengarkan penuturan Mukhtar Mai mengenai kehidupannya : cerita tentang masa kecilnya, pengalaman pahit akan penderitaan yang dialaminya di tangan dewan adat, dan usahanya yang tiada henti untuk memperjuangkan keadilan. Pada tanggal 22 Juni 2002, Mukhtar Mai di jatuhi hukuman oleh dewan adat di desanya dengan cara diperkosa. Dia dipengangi oleh empat orang laki-laki, ditelanjangi dan kemudian diperkosa beramai-ramai. Lalu, ia diperintahkan untuk berjalan pulang dalam kondisi setengah telanjang di hadapan 300an penduduk desa. Dengan cara dipertontonkan dan dipermalukan didepan umum, Mai harus melakukan iru demi ‘membayar’ suatu tindakan kejahatan yang tanpa bukti, yang dituduhkan kepada adik laki-lakinya.

Adik laki-laki Mai, Abdul Syakur (12 tahun), dituduh memiliki affair dengan seorang gadis dari kasta yang lebih tinggi. Dewan adat akhirnya mejatuhkan hukuman kepada Mukhtar Mai dengan cara diperkosa. Menjelang menit-menit pelaksanaan hukumanya, Mukhtar Mai meminta balas kasihan, memohon agar adiknya dibebaskan, dan membaca al-quran satu-satunya bacaan yang dihapalnya.

Melalui kisah ini mudah-mudahan dapat membantu orang lain untuk memahami perubahan, Dan hidup itu harus berjuang untuk mencapai titik yang kita inginkan.


Penerbit : Alvabet

Pengarang : Mukhtar Mai
Read More …


Manusia Dan Cinta Kasih

Setelah saya melihat film yang berjudul Jomblo saya dapat menghubungkannya dengan manusia dan cinta kasih. Karena cerita ini tentang persahabatan 4 mahasiswa UNB (Universitas Negeri Bandung) tingkat 3 Jurusan Teknik Sipil yang terdiri dai Agus, Doni, Bimo dan Olip dalam mencari cinta. Dalam pencarian cinta mereka pergi ke Universitas lain tepatnya UNJAT (Universitas Jatinangor). Dan mereka mempunyai kriteria yang berbeda – beda dalam mencari wanita. Mulai dari kisah cinta Agus yang mempunyai 2 orang wanita yang ia cintai, Agus melihat seorang wanita yang sedang menggendong anak perempuan berumur 3 – 4 tahun, yang ternyata adalah temannya sewaktu smpnya bernama Rita. Perjalanan cinta antara Agus dengan Rita berjalan dengan baik, akan tetapi lain hari Agus juga bertemu dengan seorang mahasiswa bernama Lani Jurusan IT, perjalanan cinta Agus pun semakin kompleks. Doni yang mempunyai banyak kisah dengan wanita yang akhirnya berlabuh di hati seseorang wanita bernama Asri. Bimo yang selalu gagal dalam menemukan wanita idamannya karena keadaan fisik yang terbatas dan ia sering mengalami kegagalan setelah pertemuannya dengan seorang mahasiswa bernama Febi pun kandas dikarenakan wajahnya yang pas – pasan yang di miliki Bimo . Dan yang terakhir Olip yang hanya bisa memedam kisah cintanya terhadap Asri selama 2 tahun tanpa melakukan sesuatu untuk mendapatkanya yang hingga akhirnya wanita impiannya bernama Asri direbut oleh Doni. Ke empat mahasiswa tersebut selain sebagai mahasiswa mereka bekerja paruh waktu. Agus dan Doni bekerja sebagai penyiar, Bimo sebagai pengajar private, sedangkan Olip yang pintar bekerja sebagai asisten dosen.

Dapat disimpulkan cerita ini menceritakan tentang kehidupan anak muda dimasa kini, yaitu kehidupan 4 mahasiswa Jomblo yang tinggal dan kuliah di Bandung, mulai dari kisah tentang perjalanan cinta mereka, komitmen atas cinta itu sendiri, mempertanyakan cinta dan tanggung jawab terhadap cinta.

Read More …