Manusia Dan Penderitaan
Setalah saya baca artikel dari internet
di http://tugino230171.wordpress.com tentang Masa Penjajahan Jepang di Indonesia
saya dapat menghubungkanya dengan manusia dan penderitaan. Selama masa
penjajahan Jepang rakyat Indonesia sangat mendrita dan penderitaannya meliputi sebagai
berikut.
1. Jepang
merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk persediaan
makanan pasukan Jepang. Akibatnya, rakyat tidak punya cukup makanan dan
kelaparan. Dan menyebabkan rakyat Indonesia mengalami kurang gizi dan bakan
banyak yang terserang penyakit seperti tipes, kolera, beri-beri dan malaria.
2. Pemerintah
Jepang sangat ketat dalam melakukan pengawasan terhadap pemberitaan oleh Media.
3. Jepang
juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya bagi keperluan
Jepang dikenal dengan “Kerja Romusha”. Selain romusha, Jepang Juga membuat barisan
yang dibentuk untuk kepentingan Jepang, seperti:
a. Seinendan
(barisan pemuda),
b. Keibodan
(Barisan Pembantu Polisi),
c. Fujinkai
(Barisan Wanita),
d. Suishintai
(Barisan Pelopor),
e. Jibakutai
(Barisan Berani Mati),
f. Gakutotai
(Barisan Pelajar),
g. Peta
(Pembela Tanah Air).
4. Banyak
wanita Indonesia yang terpaksa melayani nafsu bejat pasukan Jepang dikarenakan
mereka tertipu dengan bujukan dan janji akan memberikan lapangan kerja dengan
gaji yang lumayan.
Penderitaan yang dialami rakyat Indonesia
selama pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan rasa benci dan melakukan pemberontakan
di berbagai wilayah Indonesia sebagai berikut.
1. Perlawanan
rakyat Aceh di Cot Plieng tahun 1942
Perlawanan
ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan
rakyat Aceh juga terjadi di Mereudu pada tahun 1944.
2.
Perlawanan di
Kaplongan, Jawa Barat
Jepang
memaksa petani di Kaplongan untuk menyerahkan sebagian hasil buminya. Petani
marah. Terjadilah perlawanan terhadap pasukan Jepang.
3.
Perlawanan di
Lohbener, Jawa Barat
Petani
di Lohbener menolak memberikan hasil panen padi kepada Jepang. Terjadilah
peperangan terhadap pasukan Jepang.
4.
Perlawanan di
Pontianak, Kalimantan Barat
Penduduk
dipaksa untuk membuat pelabuhan dan lapangan terbang. Para pemimpin sepakat
untuk menyerang Jepang. Perlawanan terjadi pada tanggal 16 Oktober 1943. Mereka
ditangkap dan dibunuh.
5.
Perlawanan
Peta di Gumilir, Cilacap
Perlawanan
Peta Gumilir, Cilacap terjadi pada bulan Juni 1945. Perlawanan ini dipimpin
oleh Kusaeri, komandan regu Peta
di Cilacap. Kusaeri menyerah tetapi tidak dijatuhi hukuman. Sudirman berhasil menolong dan
membebaskannya.
6.
Perlawanan di
Singaparna, Jawa Barat
Perlawanan
Singaparna dipimpin oleh Kiai Haji
Zainal Mustafa. Beliau menolak seikeirei (membungkukkan badan
kepada Kai-sar Jepang Tenno Heika) dan menentang romusha. Beliau
memandang hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.
7.
Perlawanan
Peta di Blitar, Jawa Timur
Tentara
Peta di Blitar memberontak di bawah pimpinan Shodanco F.X. Supriyadi. Namun Jepang dapat mematahkan perlawanan
ini. Supriyadi dan teman-temanya
ditangkap oleh tentara Jepang.
Categories: